Ada apa dengan Vogue?


source
Kalau kamu beneran suka fashion, agak mustahil kalau kamu kenal majalah Vogue dan segala kedigdayaannya. Beberapa dari kita bahkan punya mimpi besar untuk bisa jadi bagian dari majalah fashion nan prestigious ini. Namun, perubahan yang terjadi di dunia fashion dan modelling membuat majalah yang sudah ada sejak abad 20 ini pun mengubah haluannya diarah yang menurut para pengamat fashion "membingungkan". Ada apa gerangan?

A Story of the Supermodel Kendall Jenner

Kendall's September Issue. Impressed?
Source

Sudah menjadi cerita lama di dunia fashion menjadi sampul muka di majalah Vogue adalah jaminan karir bagi seorang model. Banyak model fashion professional pun masih punya impian terpendam untuk jadi bagian dari kisah romantis ini. Namun, cerita terbaru yang juga menjadi alasan munculnya ketidakpercayaan publik akan majalah Vogue adalah mudahnya para model-model baru yang segar namun minim pengalaman untuk menjadi sampul dan mendapatkan editorial penting, bahkan berkali-kali.

Cerita ini juga terkait dengan kontroversi pemilihan Kendall Jenner sebagai cover di September Issue Vogue tahun ini. Semua fashionista tahu September Issue adalah bulan paling penting bagi Vogue, dan hanya para legenda model atau tokoh pilihanlah yang mengisi halaman mukanya. Sebut saja Naomi Campbell yang mengukir sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang mengisi cover September Issue Vogue. Being the cover simply being part of the fashion history!


Naomi in Her First September Issue of Vogue
Source
 
Disisi lain, terjadi perubahan dalam dunia fashion yang membuka kesempatan lebih besar bagi setiap orang untuk menjadi model. Setiap wanita atau pria dengan penampilan menarik memiliki akun sosial media yang kemudian dimanfaatkan sebagai portofolio online mereka. Instagram dan Snapchat membuat setiap orang bisa mengekspose keindahan fisik mereka secara leluasa ke ribuan bahkan jutaan follower setia. Kekuatan seorang model pun tidak bisa dilepaskan dengan power mereka di media sosial, bahkan sesimpel jumlah likes postingan mereka. 

Momen inilah yang memudahkan naiknya status Kendall Jenner dari aspiring model menjadi salah satu supermodel dunia. Konon, Kendall bisa dibayar milyaran rupiah untuk satu postingan di Instagram pribadinya. Ultimate power yang dimiliki Kendall ini juga secara tidak langsung mempermudah langkahnya mengisi halaman-halaman majalah fashion ternama, termasuk Vogue.

Kendall Jenner sendiri bukan wajah baru di Vogue. Sejak debutnya pada fashion show Marc Jacobs Fall/Winter 2014, langkah Kendall dimuluskan oleh Anna sebagai Editor in Chief majalah Vogue dengan spread dalam edisi khusus Kanye West - Kim Kardashian. Kendall Jenner menjadi boneka favorit Anna Wintour hingga sekarang. Bayangkan saja, Kendall secara konsisten terus dimasukkan dalam setiap editorial Vogue dalam 2 tahun terakhir, wow!

Kendal is pretty, but is she Vogue Worthy?
Source

Publikasi terkait Kendall akhirnya mulai memuakaan bagi para fashionista. Bukan hanya heran dengan Kendall Fever yang melanda Vogue, mereka juga menegaskan betapa “membosankan” artikel-artikel terkait Kendall yang minim kisah perjuangannya sebagai model dan lebih membahas kekuatan sosial medianya. Cerita yang berulang-ulang serta performa Kendall dalam photoshoot yang dianggap tidak berkembang membuat para pengamat fashion serta pecinta Vogue masih menebak-nebak keputusan Anna terkait keterlibatan Kendall sejauh ini.

Why, Anna Wintour?

Anna Wintour seakan mendiamkan opini publik dan tetap konsisten dengan agendanya menyeret Kendall sebagai bagian dari Vogue hingga saat ini. Vogue pun semakin lama menjadi semacam versi cetak dari Keeping Up With the Kardashian yang terus mengangkat profil keluarga reality show ini. Beberapa media fashion seperti The Fashion Law dan FrontRowMeme menyuarakan ketidaksukaannya dengan tren ini dengan cukup lantang dalam tulisan-tulisan mereka. Namun media media independen seperti Complex justru menyatakan hal ini merupakan bagian dari identitas Vogue sejak dulu yang banyak memprofilkan tokoh-tokoh yang secara momentum kontroversial.

Publikasi di www.frontrowmeme.com. Touche!



You might not know them, but they're Vogue Cover
Source

Dibalik perdebatan, apa yang kemudian menjadi fokus gue adalah keberanian Anna Wintour mengikuti agendanya sendiri tanpa mendengarkan opini publik. Seperti membeli kucing dalam karung, Anna sepertinya sedang mencoba peruntungan Vogue untuk kembali relevan dan menggaet para pembaca-pembaca muda yang haus akan fashion namun tetap ingin dilibatkan dalam pop culture remeh reality show. Dan disinilah Kendall Jenner menjadi jawaban dari Anna untuk bisa meloloskan agenda terebut.

Benar atau tidak, gue ikut berharap obsesi Anna ini tidak merusak image yang dibangun Vogue lebih dari seabad yang lalu. Orang-orang akan dengan mudah membatalkan langganannya terhadap majalah dan kematian media cetak semakin menghantui setiap majalah fashion saat ini. #MakeVogueGreatAgain, please Anna!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bedah Public Relations (PR): Penanganan Krisis Pizza Hut & Marugame Udon

Jurusan Public Relations Bukan Cuma Buat Cewek, Kok!

Ojek Online dan Penumpang yang Tidak Sabaran